Semua

Proses Kehamilan Manusia Hingga Melahirkan

Setiap wanita yang sudah menikah pasti berharap segera mengandung. Di masa kehamilan ini bisanya ada banyak hal yang harus diaga dengan baik. Namun sebelumnya, perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai proses kehamilan sampai melahirkan sehingga bisa mengetahui gambaran selama mengandung. Setiap hal itu pasti melalui proses, begitu pun dengan kehamilan. Informasi ini sangatlah penting untuk diketahui, karena dengan demikian bisa memperkirakan masa kehamilan yang sedang dijalani sudah pada proses apa. Pada dasarnya, proses kehamilan ini diawali dari proses pembuahan dimana sel telur bertemu dengan sel sperma. Sel telur tersebut akan membelah menjadi dua sel, lalu empat sel, dan seterusnya. Selanjutnya sel itu akan terus berkembang dan bergerak dari tuba falopi ke uterus. Sebenarnya, proses ini terjadi di hari ke tujuh, yakni setelah pembuahan.

Sel yang sudah membelah hingga 30 itu dinamakan sebagai morula, yang kemudian akan tertanam di lapisan endometrium. Selanjutnya kelompok sel ini akanĀ  menjadi matang dan beralih menjadi blastokista. Hal ini akanĀ  menstimulasi berbagai perubahan pada tubuh wanita, dan juga menstimulasi menstruasi menjadi terhenti. Embrio itu akan berkembang menjadi alat-alat tubuh yang belum sempurna. Hal ini akan terus berkembang hingga embrio tersebut menjadi fetus.

Proses Kehamilan Tahap Per Tahap

  • Fase Ovulasi

Hal ini merupakan tahapan awal terjadinya pembuahan. Tahap ini terjadi saat ovum keluar dari ovarium yang mana folikel yang terdapat ovum di dalamnya sudah matang lalu pecah. Setelah itu sel telur keluar dari sarang, dan fase inilah yang disebut dengan ovulasi. Folikel yang sudah ditinggalkan oleh ovum kemudian berkembang menjadi korpus luteum. Korpus ini kemudian bekerja untuk melepaskan hormon guna membantu mempertebal lapisan uterus untuk persiapan kehamilan. Setelah itu, ovum yang sudah dilepaskan kemudian bergerak ke tuba falopi untuk menunggu sampai dibuahi. Proses ini hanya terjadi ketika masa subur, yakni hari ke 12 sampai 16 dari hari awal menstruasi. Apabila ovum tidak dibuahi, maka yang terjadi adalah peluruhan atau pelepasan sel telur. Inilah yang dinamakan menstruasi.

  • Fertilisasi

Fertilisasi disebut juga sebagai proses pembuahan, dimana keadaan sel telur dalam keadaan fertile atau subur. Proses fertilisasi ialah fase dimana ovum yang tadinya sedang menanti, pada akhirnya dibuahi oleh sperma. Dari sekian banyak sel sperma yang masuk, hanya satu sel saja yang mampu membuahi ovum. Ketika proses inilah yang begitu menentukan gen pada bayi nantinya. Apabila sperma itu memiliki kromosom Y, maka wanita tersebut akan melahirkan bayi laki-laki. Sementara apabila sperma yang membuahi memiliki kromosom X, maka yang dilahirkan nanti adalah anak perempuan. Pada dasarnya, proses fertilisasi ini terjadi di tuba falopi, yakni berupa saluran. Setelah itu akan terjadi proses kehamilan sampai melahirkan di minggu ke 42.

  • Implantasi

Implantasi merupakan proses penempelan embrio pada dinding uterus. Sel telur yang sudah dibuahi oleh sperma dinamakan zigot. Saat zigot berusaha bergerak ke saluran tuba falopi, maka zigot itu akan melakukan pembelahan diri. Dan hal tersebut akan terus terjadi. Zigot yang sudah membelah diri dinamakan sebagai embrio, dimana embrio inilah yang kemudian akan terimplantasi atau menempel di dinding rahim. Selanjutnya, tahap kehamilan akan dilanjut pada proses perkembangan dari janin itu sendiri.

Tahap Perkembangan Janin di Rahim

Setelah embrio tersebut menempel pada dinding rahim, maka embrio tersebut akan terus berkembang menjadi janin hingga menjadi fetus nantinya. Ketika di dalam rahim tentu embrio tersebut sangat membutuhkan asupan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi, sehingga bisa terjaga dengan baik. Pada dasarnya, kebutuhan nutrisi ibu hamil jauh lebih banyak dibandingkan dengan orang pada umumnya. Dengan demikian maka pola makan ibu hamil harus dijaga dengan baik. Jika kebutuhan nutrisi tubuh terpenuhi, maka embrio yang dikandung akan berkembang dengan baik. Embrio ini akan tumbuh dan berkembang dengan begitu pesat selama kurang lebih 40 minggu, atau sekitar 9 bulan. Guna mempermudah dalam melakukan pengecekan dari dokter atau bidan, fase kehamilan ini akan terbagi menjadi 3 masa, yakni trimester 1, trimester 2, dan trimester 3.

Janin yang dikandung akan terus tumbuh, dimana setiap waktu bobot yang ukuran panjangnya berbeda-beda. Perkembangan organ-organ tubuhnya pun tentu akan semakin terlihat sempurna, seperti halnya mata, hati, jantung, pati-paru, otak, dan lain sebagainya. Seiring berjalannya waktu, maka organ-organ tubuh janin tersebut akan berfungsi dengan baik, karena kekebalan tubuh janin yang dikandung akan semakin meningkat. Semakin besar janin yang dikandung, maka semakin besar pula ukuran rahim, sehingga perut ibu hamil pasti akan terlihat makin mengembang. Dengan demikian maka organ-organ tubuh ibu hamil akan terasa terdesak, sehingga sering mengalami keluhan dan kesusahan dalam bernapas.

Tahap Melahirkan (Portus) Bayi

Setelah janin yang dikandung sudah mencapai waktu sekitar 4 minggu, biasanya perut akan mengalami kontraksi sebagai tanda untuk melahirkan. Dengan demikian maka proses persalinan harus segera disiapkan. Proses kehamilan sampai melahirkan ini memang membutuhkan cukup banyak waktu sehingga harus mempersiapkan segala sesuatu dengan baik. Pada dasarnya, ada dua metode yang digunakan untuk proses persalinan, yakni dengan normal dan Caesar. Apabila normal maka fetus akan keluar melalui vagina, sedangkan jika Caesar maka fetus akan keluar dengan cara pembedahan di perut ibu hamil. Caesar dilakukan ketika metode normal tidak bisa dijalani karena adanya gangguan kehamilan maupun kondisi ibu hamil yang sudah tidak memungkinkan lagi.

Demikianlah proses kehamilan sampai melahirkan yang perlu diketahui oleh setiap pasangan suami dan istri. Dengan mengetahui ini maka bisa lebih mengetahui bagaimana perkembangan janin yang dikandung oleh ibu hamil. Saat dinyatakan hamil oleh dokter, bidan, atau menggunakan tes pax, maka sebisa mungkin harus menjaga kondisi kehamilan supaya tetap sehat dan baik-baik saja. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan nutrisi yang cukup untuk ibu hamil dan janin yang dikandung.

Continue Reading